gravatar

YPPI Menghadiri Peresmian D:Buku Bibliopolis Surabaya



Diana AV Sasa saat memberikan sambutan Peresmian D:Buku Bibliopolis Surabaya
Diana AV Sasa saat memberikan sambutan Peresmian D:Buku Bibliopolis Surabaya
LUAR BIASA ! itulah kesan pertama saat bertemu dan mendengar langsung sambutan dari direktur D:Buku Bibliopolis Diana AV Sasa. Seorang perempuan yang sudah lama memiliki impian bisa membangun perpustakaan di sebuah Mall di Surabaya. Sekarang, impian beliau benar-benar terwujud. Sebuah Impian yang bukan hanya beliau yang menikmatinya tapi seluruh masyarakat di  Surabaya dan sekitarnya bahkan semua masyarakat di seluruh Indonesia yang berkunjung ke Mall Royal Plaza. Sebuah Perpustakaan (TBM) D:Buku Bibliopolis telah berdiri di dalam sebuah Mall Royal Plaza yang menyediakan buku-buku berkwalitas dan akses internet gratis untuk para pengunjung Mall.


Peserta acara Peresmian D:Buku Bibliopolis Surabaya
Peserta acara Peresmian D:Buku Bibliopolis Surabaya
Diana AV Sasa memiliki impian dan ingin mewujudkan bahwa keberadaan Mall tidak dianggap hanya tempat untuk belanja, nongkrong dan foya-foya semata tapi juga bisa dijadikan tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui didirikanya D:Buku Bibliopolis ini. Sebuah impian yang seharusnya diikuti oleh semua orang-orang pejuang literasi di negeri ini. Sebuah impian dan wujud nyata inilah yang seharusnya kita tanamkan ke semua orang. Selama ini kita terlalu sering hanya berteori dan beretorika semata tanpa ada kontribusi nyata.


Bedah Buku merupakan salah satu kegiatan pada Peresmian D:Buku Bibliopolis Surabaya
Bedah Buku merupakan salah satu kegiatan pada Peresmian D:Buku Bibliopolis Surabaya
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI) tadi siang mendapatkan penghormatan untuk bisa menghadiri acara yang diselenggarakan oleh kawan-kawan dari d:buku Bibliopolis yang di koordinasi oleh Diana AV Sasa yang sekaligus sebagai direktur dalam acara Pembukaan Perpustakaan (Taman Baca Masyarakat) yang bertempat di Royal Plaza Lantai 3 Surabaya ( 22/12/2010).
Dalam acara ini dihadiri oleh pihak diknas dan pemkot Surabaya serta kawan-kawan seniman Surabaya yang begitu sangat luar biasa mendukung ide cemerlan dan mulya dari seorang Diana AV Sasa. Beberapa media juga turut hadir dalam acara ini. Untuk anda yang mungkin ingin mengetahui liputan lengkapnya silahkan baca liputan berikut yang secara kebetulan pihak YPPI dan kawan-kawan wartawan juga mendapatkan liputan yang sama.

Diana AV Sasa saat menjelaskan terkait D:Buku Bibliopolis Surabaya
Diana AV Sasa saat menjelaskan terkait D:Buku Bibliopolis Surabaya
Dalam galaksi digital saat ini, membaca buku telah menjadi sebuah gaya hidup (lifestyle) bagi masyarakat urban, termasuk di kota Surabaya. Dalam sejarahnya, kota Surabaya merupakan kota urban yang mempunyai jejak kuat pada aktivitas pergerakan yang dekat pada dunia buku serta membaca.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Komunitas Peneleh pada masa HOS Tjokroaminoto atau kelompok pergerakan NIAS merupakan tempat persemaian budaya baca yang sangat kuat. Sejumlah tokoh dan bapak bangsa, seperti Soekarno, memulai jam terbang membacanya justru ketika terjun dalam pergerakan di kota Surabaya. Oleh karena itu, semangat urban kota Surabaya sesungguhnya adalah membebaskan pikiran melalui budaya membaca.

Kunjungan dari Pihak Pemkot Surabaya dan Diknas Surabaya di D:Buku Bibliopolis Surabaya
Kunjungan dari Pihak Pemkot Surabaya dan Diknas Surabaya di D:Buku Bibliopolis Surabaya
Warga Surabaya seharusnya bergerak mengembalikan tradisi ebudayaan kota melalui aktivitas membaca sebagai gaya hidup. Perubahan kesadaran masyarakat (people’s consciousness) perlu dilakukan secara sistematis, terstruktur dan massif, sehingga mampu menjadikan Surabaya dari sebuah kota yang hiruk-pikuk dengan melulu aktivitas shopping dan internet chatting di café, menjadi sebuah kota yang masyarakatnya memiliki kesadaran terhadap literasi, Bibliopolis.
D:Buku Bibliopolis Surabaya menggunakan software SLiMS (Senayan Library Management System)
Bibliopolis, Metropolis sebagai karakter dan Biblio(buku) sebagai semangat literasi kota. Surabaya adalah kota metropolis yang masyarakatnya lebih berminat mengunjungi mall daripada perpustakaan, maka pergerakan tradisi literasi juga mesti menyesuaikan dengan karakter kota. Tak dapat disangkal lagi bahwa pertumbuhan pusat perbelanjaan di kota ini sangat pesat. Banyak mall yang dibangun dengan jarak yang cukup berdekatan. Bahkan kurang dari 500 meter. Pasar-pasar tradisional pun direvitalisasi menjadi pasar modern.

Saat ini, ada sekurangnya 40 mall di Kota Surabaya yang berpenduduk kurang lebih 2.599.796 jiwa, dan tingginya jumlah mall di Surabaya dan okupansi pengunjung yang juga terus meningkat ini adalah potensi besar untuk sosialisasi kesadaran literasi. Agar literasi tak melulu dimaknai dengan membaca buku secara kaku, maka pergerakan kesadaran literasi ini mesti menjadi sebuah aktivitas keberaksaraan sepanjang hayat. Keaksaraan dan literasi mesti diterjemahkan secara lebih luas, menyesuaikan tradisi masyarakat metropolis.
Untuk itu dibutuhkan sebuah ruang belajar bersama yang letaknya di lokasi dimana masyarakat gemar berkunjung. Dan mall adalah salah satu alternatif yang dapat dipilih.

Mendirikan sebuah Balai Belajar Bersama di dalam mall dirasa tepat untuk karakter kota Surabaya yang metropolis karena memenuhi kebutuhan estetis sebagai masyarakat urban yang gemar bergaya hidup modern. Balai belajar Bersama ini akan menjadi ruang bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan pengembangan literasi secara lebih luas. Balai ini selain menjadi pusat informasi literasi yang memenuhi kebutuhan serapan literasi mereka, Namun juga menjadi pusat penyelenggaraan kegiatan literasi dalam intepretasi yang seluas-luasnya. (Ari Es/YPPI)

Support

Direktur: Haryanti trini

Koord Program: Wahyu Kurniawan

Dev. Financial: Abu Hasan

Dev. IT:

:: Tulisan Paling Terpopuler ::

Agenda dan Kegiatan Rutin YPPI

Stop Over

  • Pemutaran Film
  • Diskusi
  • Ketrampilan Taman Belajar Masyarakat
  • Bakti Sosial
  • Penguatan Kelembagaan
  • Soft Skill
  • Pengembangan unit usaha (Fundrising)

Employee Library

  • Bedah Buku
  • Diskusi Rutin
  • Reward Peminjam terbanyak

Rumah Kreatif

  • Mendongeng
  • Ketrampilan untuk Perempuan
  • Bedah Buku Sudut Baca
  • Berbagai Lomba penulisan
  • Pemutaran film